Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap
neuron saling berkomunikasi dengan memancarkan gelombang listrik.
Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang
disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang
otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak
tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak
tersebut sudah mati.
Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph
(EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh
neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang
delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang
berbeda-beda serta menandakan kondisi mental seseorang.
Berikut ini 4 jenis gelombang otak yang umumnya ada pada setiap manusia :
1. Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan
kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan
perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk
perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai
gerbang kreativitas kita.
2. Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap
tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan
analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan
solusi serta ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas
kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain
yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
3. Gelombang Theta: Spiritual, Religius, Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul
saat kita bermimpi pada tidur ringan. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa
orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance,
hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu.
Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam,
juga atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar.
Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan
pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala”
(twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam,
menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan
kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave)
Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi
yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta,
Anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha
adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika
Anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak
(Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari
tertidur.
Dengan gelombang ini, kita terhubung pada otak bawah sadar. Theta
adalah pusat kreatif manusia, maka ketika kita sedang mimpi betapa
kreatif mimpi kita dan penuh dengan kompleksitas emosional.
Bayi dan balita rata rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari.
Itulah mengapa otak anak anak selalu dalam fase gelombang alpha dan
theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran
bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan
mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak
(Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak anak luar biasa.
Ambil contoh Ketika mereka bermain mobil mobilan.
Atau pernahkah anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan
banyak korban, tapi ada keajaiban terjadi di situ.Seorang anak bayi
selamat dari kecelakaan maut tersebut, ini karena berkaitan dengan
kekuatan psikis.
Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan
pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang
menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa
selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat
dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan
terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin
pernah mengalaminya saat Anda sedang berdoa, meditasi, melakukan
aktifitas agama lainnya. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" atau titik
Tuhan bisa ditemukan dan pada fase inilah pengalaman religius anda
terjadi. Dengan demikian anda merasa nyaman, bahkan khusyuk dalam
sholat juga termasuk pada pemanfaatan gelombang theta ini.
Agar GOD SPOT ( titik Tuhan ) bisa mendukung kehidupan kita hingga
hidup kita bisa senantiasa menjadi semakin lebih baik, maka perlu
setiap saat kita mengamalkan hal berikut ini:
1. Berprasangkalah baik kepada orang lain, dan hindari selalu berprasangka buruk.
2. Berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Abadi.
3. Berfikirlah merdeka, bebaskan diri dari pengalaman-pengalaman yang membelenggu pikiran.
4. Dengarlah suara hati, berpeganglah prinsip karena Allah.
5. Periksa pikiran anda terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu, janganlah melihat sesuatu karena
pikiran anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya.
6. Ingatlah bahwa segala ilmu pengetahuan itu bersumber dari Allah SWT.
4. Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat,
sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa
frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon
pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam
penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan
menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong
alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan
dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan
intuisi.
Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah
otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita
aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita
berada di alpha. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur
lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan
empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang
berbeda. Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak
memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi theta, alpha dan
beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu
konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat
tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran
seseorang.
Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola
gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, Terapi
Gelombang Otak menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola
gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99
Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda
dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari
Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda
berhubungan dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami
aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena
pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik,
ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan
lain yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.
Pola gelombang otak Anda menentukan keadaan mental Anda. Apakah Anda
sedang bersemangat, berenergi, produktif, kreatif, bergembira atau
sedang malas, sedih, stress, cemas, susah konsentrasi atau depresi,
semua itu dipengaruhi oleh pola gelombang otak yang dikeluarkan oleh
sel-sel saraf di otak anda.Gelombang otak menentukan keadaan pikiran
Anda. Terapi Gelombang Otak (neurotherapy) merupakan sebuah cara untuk
mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda
mendapatkan kondisi pikiran sesuai yang Anda inginkan.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following
response" yang merupakan fenomena alami yang dimiliki otak manusia.
Frequency Following Response adalah sebuah keadaan dimana otak cenderung
menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau
cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.